Dalam tubuh anak, segera terungkap suatu kecenderungan yang menegaskan belum matangnya organ-organ sistem pencernaan. Pada saat yang sama, dengan bantuan analisis jenis ini, ketidakseimbangan mikroflora usus yang ada dikonfirmasi. Paling sering, dengan dysbacteriosis pada bayi atau bayi baru lahir, ada risiko terkena penyakit apa pun, yang mengakibatkan kegagalan dalam tubuh. Dalam kebanyakan kasus, dysbacteriosis tidak memiliki tanda-tanda yang jelas dan biasanya mirip dengan penyakit saluran pencernaan lainnya. Berkaitan dengan hal tersebut, menjadi cukup sulit untuk mengidentifikasi dan mengidentifikasi dysbacteriosis pada tubuh anak. Oleh karena itu, pengiriman feses untuk dianalisis merupakan salah satu metode laboratorium yang andal dan akurat yang dapat memastikan diagnosis ini.
Kapan saya harus dites untuk dysbacteriosis?
Terkadang hasil analisis keberadaan dysbiosis pada anak mungkin mengandung banyak informasi yang tidak jelas bagi orang tua pada umumnya. Untuk menjelaskan isi analisis tersebut, dalam artikel ini kami akan mencoba mempelajari seluruh rangkaian informasi yang diberikan selama penyampaian analisis, serta menguraikan isinya. Anak-anak perlu menjalani analisis jenis ini jika anak memiliki:
- Penyakit pada organ pencernaan;
- Peningkatan perut kembung;
- Intoleransi terhadap jenis makanan tertentu;
- Nyeri di perut;
- Terapi antibiotik.
Semua patologi di atas merupakan prasyarat untuk pengujian dysbiosis pada tubuh anak. Selain itu, analisis jenis ini harus dilakukan pada bayi baru lahir, jika ia termasuk dalam kategori anak dengan perkembangan berbagai patologi usus. Untuk anak-anak yang rentan terhadap berbagai penyakit, pengujian disbiosis juga penting.
Apa tujuan pengujian disbiosis?
Analisis tinja untuk mengetahui adanya dysbacteriosis dalam tubuh anak dilakukan untuk menyangkal atau mengkonfirmasi diagnosis yang sesuai. Pada saat yang sama, dengan bantuan analisis ini, penyebab ketidaknyamanan pada tubuh bayi dapat diidentifikasi. Berdasarkan data analisis ini, dokter yang merawat membuat diagnosis pasti dan menentukan pengobatan yang tepat. Hasilnya, bayi tersebut merasa jauh lebih baik, dan orang tua bersukacita atas kesembuhannya. Dengan menggunakan analisis tinja anak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal dysbacteriosis yang berkembang di dalam tubuh, dokter secara akurat dan praktis tanpa kesalahan mempelajari komposisi mikroflora dan menentukan konsentrasi kelompok mikroorganisme berikut:
- yang meliputi mikroorganisme yang meningkatkan proses pencernaan dan asimilasi nutrisi bayi;
- Mikroorganisme patogen bersyarat yang terdapat di usus bayi dan mampu memperburuk kesehatan bayi. Biasanya, kelompok mikroorganisme ini dapat berbahaya bagi anak jika jumlah bakteri tersebut melebihi jumlah bakteri yang menguntungkan;
- Bakteri patogen yang sama sekali tidak boleh terkandung dalam mikroflora bayi yang sehat.
Komposisi mikroflora usus anak
Saat memeriksa tinja untuk dysbacteriosis, spesialis dari institusi medis mempelajari secara rinci komposisi biomaterial yang diperoleh. Inti dari analisis ini adalah untuk mengetahui perbandingan jumlah mikroorganisme bakteri menguntungkan dengan jumlah patogen oportunistik yang juga terdapat dalam tubuh anak. Kategori mikroorganisme menguntungkan yang menghuni usus anak antara lain: E. coli, Lactobacilli, dan juga. Semua jenis mikroorganisme ini memberikan efek positif bagi kesehatan dan kondisi tubuh anak.
Kelompok ilmuwan mikroorganisme oportunistik antara lain: jamur, clostridia, Klebsiella, enterobacteria. Aktivitas mereka dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada tubuh anak yang sedang tumbuh dan menyebabkan anak menangis.Dalam tubuh anak, masing-masing kelompok mikroorganisme bakteri yang diwakili menjalankan perannya. Jadi, beberapa bakteri yang dijelaskan di atas memberikan pencernaan yang harmonis pada bayi, sementara yang lain, sebaliknya, menyebabkan berkembangnya berbagai patologi pada anak.
Kehadiran enterobacteria patogen dalam tinja anak menunjukkan adanya beberapa jenis penyakit, karena biasanya mikroorganisme kategori ini tidak boleh ada dalam tinja anak yang sehat. Selain itu, mikroorganisme dari genus atau shigella yang terdapat pada tinja anak menunjukkan berkembangnya penyakit usus yang agak kompleks pada tubuh anak, sehingga kehadirannya sangat tidak diinginkan pada tubuh anak.
Mikroflora usus mungkin juga mengandung mikroorganisme dari genus Salmonella dan Shigella, serta tubuh jamur berbahaya yang termasuk dalam genus Candida. Organisme jamur yang termasuk dalam genus Candida dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada bayi. Dengan meningkatnya kandungan jamur ini di usus, lesi superfisial pada kulit di anus bisa dimulai. Dan jika jamur ini mulai berkembang biak secara aktif dan pada saat yang sama jumlah mikroorganisme menguntungkan berkurang secara signifikan, anak dapat terserang sariawan atau kandidiasis.
Staphylococcus aureus juga tidak boleh ditemukan pada kotoran anak, terutama pada masa bayi. Kehadiran staphylococcus aureus pada tinja, meski dalam jumlah kecil, dapat menyebabkan berbagai manifestasi klinis pada anak. Ini termasuk: pustula pada kulit, dan gangguan usus. Staphylococcus aureus dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh anak melalui ASI. Anak-anak dengan imunitas lemah adalah yang paling rentan terhadap infeksi. Selain staphylococcus, hemolisis Escherichia coli juga dapat membahayakan tubuh anak. Ini, seperti staphylococcus, tidak menguntungkan bagi perkembangan mikroflora yang bermanfaat dalam tubuh anak. Mikroorganisme patogen yang termasuk dalam genus Clostridium menjadi penyebab diare pada tubuh anak.
Bagian mikroorganisme patogen yang bersyarat menyebabkan ketidaknyamanan pada bayi hanya ketika sistem kekebalannya melemah. Jika kategori mikroorganisme ini berkembang biak secara aktif dan mulai mendominasi bakteri menguntungkan, bayi mungkin mengalami disbiosis.
Bifidobacteria merupakan bakteri menguntungkan di usus bayi. Berkat kehadirannya di dalam tubuh anak, banyak proses terpenting bagi tubuhnya yang dilakukan. Ini termasuk:
- Stimulasi motilitas usus;
- Terlibat dalam pemecahan makanan;
- Menormalkan proses pengosongan usus;
- Mempromosikan penyerapan vitamin;
- Menyediakan pencernaan makanan;
- Membantu dalam menjamin proses penyerapan makanan;
- Mempromosikan penyerapan elemen penting;
- Mampu menetralisir banyak zat beracun.
Ini bukanlah daftar lengkap manfaat dan khasiat bifidobacteria yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh anak. Jika terdapat sangat sedikit bifidobacteria di usus, ini menjadi sinyal berkembangnya dysbacteriosis pada anak. Mereka memainkan peranan penting dalam mikroflora usus. Mereka membantu menjaga sistem pertahanan tubuh terhadap penetrasi berbagai macam alergen ke dalamnya. Berkat laktobasilus, laktase dan asam laktat disintesis di dalam tubuh, yang sangat diperlukan untuk memastikan fungsi normal usus. Jika laktobasilus ini mati, anak mungkin mengalami alergi, sembelit, dan defisiensi laktase. Hal ini terutama tidak diinginkan bagi anak-anak yang belum mencapai usia tahun pertama kehidupannya.
Bagi mikroflora tubuh anak, penting adanya aktivitas yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang sehat. Berkat mikroorganisme golongan ini, anak-anak tidak memiliki bakteri patogen yang tersebar luas ke seluruh tubuh, dan oksigen yang berbahaya bagi kehidupan laktobasilus dan bifidobakteri juga dikeluarkan. Dengan penurunan jumlah E. coli pada komposisi mikroflora usus pada tubuh anak, invasi cacing dapat terjadi.
Dysbacteriosis pada tubuh anak disertai dengan regurgitasi, diare atau sembelit, berbagai reaksi kulit, nyeri pada rongga perut, dan perut kembung. Jika bayi Anda menderita sakit perut atau kolik, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Alasan mengunjungi dokter adalah gangguan tinja pada anak yang disertai rasa cemas pada bayi. Penyebab semua masalah pada tubuh anak ini mungkin. Hal ini dapat dideteksi hanya dengan mengeluarkan kotoran anak untuk dianalisis. Dengan bantuan analisis ini, dokter tidak hanya dapat menemukan penyebab dysbacteriosis, tetapi juga memberikan bantuan yang diperlukan pada bayi.
Menguraikan analisis
Analisis ini dilakukan dalam waktu tujuh hari. Pada kurun waktu inilah semua data komposisi mikroflora feses bayi sudah siap. Setelah menerima biomaterial, ahli laboratorium menempatkannya dalam wadah khusus dengan media nutrisi, tempat semua mikroorganisme dalam tinja berkecambah. Setelah beberapa waktu, staf laboratorium menghitung spora bakteri yang berkecambah per gram tinja dan mempelajarinya secara detail menggunakan mikroskop. Kemudian semua data jumlah mikroorganisme yang berkecambah dimasukkan ke dalam formulir khusus. Jumlah bakteri yang berkecambah didokumentasikan menggunakan unit pembentuk koloni, berdasarkan satu gram biomaterial yang diteliti (COH/g).
Untuk analisis feses digunakan metode biokimia karena lebih akurat dan waktu penyelesaiannya lebih singkat. Ahli gastroenterologi terlibat dalam menguraikan hasil analisis. Dalam karyanya, ia berpedoman pada norma indikator usia tubuh anak.
Pengiriman biomaterial untuk dianalisis guna mengidentifikasi pada anak suatu kondisi yang diperlukan untuk mencegah penyebaran berbagai patologi ke seluruh tubuh anak. Biasanya pada formulir hasil analisis feses anak terdapat sebelas item indikator yang menunjukkan adanya mikroorganisme tertentu pada mikroflora usus anak dan jumlahnya. Hasil analisis yang dilakukan memuat indikator sebagai berikut:
Alasan yang menyebabkan penurunan jumlah Escherichia coli adalah.